LAGU HIJAU HITAM

HYMNE HMI



.

News

Bagaimana Reformasi Dan Birokasi Menurut Anda Saat Sekarang Ini ?

Image and video hosting by TinyPic

SEA GAMES XXVI

Kalender

Followers

Polling ?

Blog Ini Menurut Anda ?

wibiya widget

Biografi Lafran Pane - Pendiri HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)

Lafran Pane lahir di kampung Pagurabaan, Kecamatan Sipirok, yang terletak di kaki gunung Sibual-Bual, 38 kilometer kearah utara dari Padang Sidempuan, Ibu kota kabupaten Tapanuli Selatan, dia merupakan tokoh pendiri organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)..

Selengkapnya...

Gubernur Minta HMI Bantu Pembangunan

Senin, 14 Juni 2010 21:34 Palembang, Situs Hukum - Program pembangunan tidak bisa dilaksanakan dengan baik tanpa dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Oleh karena itu partisipasi aktif HMI sangat diharapkan. Demikian harapan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin ketika menerima pengurus HMI Cabang Palembang dipimpin Ketuanya Jon Kenedy di Griya Agung Palembang, Minggu malam. .

Selengkapnya...

HMI dalam Tantangan Lingkungan

Untuk menyonsong HMI masa depan, semestinya memiliki kemampuan organsiasi yang handal dan mantap, karena masalah yang di hadapi bukanlah tugas ringan tetapi sebuah masalah yang berat dan rumit, karena melihat HMI hari ini sebagai kegagalan perjuangan karean ditandai melemahnya HMI kenyataan ini ditandai dengan berbagai kritikan dan gugatan dan serta hujatan terhadap HMI.

Selengkapnya...


make widget

INFOGUE

KOLOM ALUMNI

Diposting oleh HMI KORKOM UIC JAKARTA Selasa, 27 September 2011



Sabtu, 04 Februari 2012 | 23:32:43 WITA | 1299 HITS
HMI Mencetak Muslim Intelektual Profesional
(Menyambut Hari Lahir HMI 5 Februari)

Oleh: Dr. Taruna Ikrar (Mantan Ketua Umum HMI Cabang Ujung Pandang Periode 1995-1996 dan Specialist dan Ass. Prof Univ. of California, AS)
“Terbinanya Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi Yang Bernafaskan Islam Dan Bertanggung Jawab Atas Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur Yang Diridhoi Allah SWT” (Tujuan HMI).
Berlandaskan inspirasi di atas, HMI sebagai organisasi kader menjadi harapan masa depan untuk berjuang di jalan kebenaran. Dari rahim HMI diharapkan lahir kesempurnaan hidup kader yang terukur dari personality yang integratif antara dimensi dunia dan ukhrawi, individu dan sosial, serta iman, ilmu dan amal yang semuanya mengarah pada terciptanya kemaslahatan hidup di dunia akhirat, baik secara individual maupun kolektif.
Kelahiran HMI dari rahim pergolakan revolusi fisik bangsa pada 5 Februari 1947didasari pada semangat mengimplementasikan nilai-nilai ke-Islaman dalam berbagai aspek ke Indonesian. Semangat nilai yang menjadi embrio lahirnya komunitas Islam sebagai interest group dan pressure group. Dari sisi kepentingan sasaran yang hendak diwujudkan adalah terwujudnya nilai-nilai tersebut secara normatif pada setiap level kemasyarakatan, sedangkan pada posisi penekan adalah keinginan sebagai pejuang Tuhan dan pembelaan mustadh’afin.
Proses internalisasi dalam HMI yang sangat beragam dan suasana interaksi yang sangat plural menyebabkan timbulnya berbagai dinamika ke-Islaman dan ke-Indonesiaan dengan didasari rasionalisasi menurut subjek dan waktunya. Kualitas kader HMI sangat ditentukan oleh kemampuan kader dalam mewujudkan idealisme kekaderan diatas.


Tantangan dan Kebutuhan
Jika kita merujuk pada substansi kekinian, dan mengamati perkembangan era global. Dimana dalam era globalisasi akan berdampak pada semua segi kehidupan. Tidak ada satu bangsa pun yang dapat berdiri sendiri, baik negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Perubahan identitas dan batas-batas negara-bangsa, menyebabakan munculnya sejumlah tantangan baru dalam semua sektor kehidupan. Yang dengan demikian, HMI sebagai organisasi kader diharapkan dapat mencetak manusia-manusia unggulan di masa depan, yang memiliki integritas dan kualitas yang tinggi, berupa: “Muslim, Intelektual dan Profesional”.
HMI sebagai organisasi kader, diharapkan dapat mencetak kader-kader unggulan dengan kualitas yang tidak diragukan. Semua itu baru bisa menjadi kenyataan, jika HMI bisa berwujud sebagai wahana pengembangan intelektual anggota-anggotanya. Menyadari akan arti keberadaan HMI sebagai wahana pembentukan watak dan kepribadian serta intelektual dalam membangun kecerdasan yang dilandasi oleh iman dan taqwa kepada Allah swt.
HMI sebagai fenomena sosial tidak akan terlepas dari pengaruh lingkungan global dalam bentuk interaksi sosial. Kehidupan sosial masyarakat selalu mengalami progres yang begitu luar biasa. HMI sebagai bagian dari sistem pranata sosial tersebut sepertinya kurang dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Kader-kader HMI sepertinya gagap dengan kemajuan dan perkembangan zaman tersebut. Padahal diera global, kemajuan teknologi informasi, teknologi cyber dan komputer, penguasaan bahasa asing, spesialisasi keterampilan dan bidang keilmuan, kurang mendapat tempat dihati aktivis organisasi ini. Padahal hal tersebut yang menjadi perhatian dunia belakangan ini.
HMI belum punya resep dan cara pengobatan yang jelas untuk dapat mengubah bahkan lebih sederhananya menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Bahkan HMI terkesan mengalami kebingungan dalam menempatkan diri secara tepat dalam perkembangan realitas kehidupan yang semakin kompleks. Kita masih berkutat pada pola-pola lama dan kering inovasi.
Demikian pula, dewasa ini, kita sedang menyaksikan, berkurangnya perhatian HMI pada peningkatan kapasitas intelektual hal ini disebabkan karena para praktisi HMI cenderung politic orientied. Orientasi menjadi politisi, menjadi penguasa, menjadi pejabat, dan seterusnya. Sangat jarang aktivis yang termotivasi untuk berkarya dan berprestasi. Padahal diera global, kualitas intelektual, kwalitas skill atau keterampilan, sangat penting. Kondisi diatas menunjukkan bahwa di tubuh HMI sedang bersarang berbagai penyakit, yang segera mungkin perlu dilakukan pengobatan dan rehabilitasi, sehingga HMI akan tetap hidup dan menonjol perannya dimasa depan.


Intelektual Profesional
Pengobatan yang nyata, atas kondisi di atas, adalah dengan kembali ke khitah HMI yang diperlihatkan dalam insan cita HMI. Kualitas insan cita HMI adalah merupakan dunia cita yang terwujud oleh HMI di dalam pribadi seorang manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan serta mampu melaksanakan tugas kerja kemanusiaan, yang secara singkat dapat dirumuskan dengan “Muslim-Intelektual-Profesional”. Slogan itu harus menjadi “spirit of life” kader-kader HMI dalam setiap lini kekaderan.
Muslim; HMI sebagai organisasi mahasiswa yang bernafaskan Islam, seharusnya menjadikan Islam sebagai jiwa dan pedoman dalam setiap pola pikir dan tindakan para kadernya. Dengan demikian Islam menjadi landasan gerak kader yang bersumber dari nilai-nilai Islam, dan bertekad menjadikan dirinya, sebagai muslim yang hakiki.
Intelektual: dicerminkan dari berpendidikan tinggi, berpengetahuan luas, berfikir rasional, obyektif, dan kritis. Sejak puluhan tahun silam HMI terkenal dengan organisasi intelektual dimana kader-kader yang ada didalamnya mempunyai kapasitas intelektual yang sangat tinggi, kaya akan konsep, terdepan dalam ide dan gagasan. Untuk itu kader-kader HMI sekarang harus tetap mempertahankannya. Penciptaan kondisi dan iklim intelektual yang akademis seperti menggiatkan kembali budaya diskusi, menulis , membaca, dan meneliti perlu dilakukan di lingkungan HMI.
Profesional; di-era global dewasa ini menuntut semua serba profesional. Keprofesionalan yang dimaksud adalah kader HMI sanggup berdiri diatas ilmu pengetahuan sesuai dengan ilmu pilihannya, baik secara teoritis maupun tekhnis dan sanggup bekerja secara ilmiah yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan yang ada.
Jika, jiwa profesional kader-kader HMI bisa diwujudkan, kelak akan memberi implikasi-implikasi yang sangat positif bagi kelanjutan perkaderan-kultural yang memberi nilai yang luar biasa dalam implementasi misinya untuk kemajauan ummat dan bangsa dimasa kini dan masa yang akan datang. Akhirnya, selamat berdiesnatalis HMI, semoga engkau tetap tegap berdiri dan berkiprah secara maksimal di tengah arus globalisasi yang tidak bisa dibendung.
Tantangan dan Kebutuhan
Jika kita merujuk pada substansi kekinian, dan mengamati perkembangan era global. Dimana dalam era globalisasi akan berdampak pada semua segi kehidupan. Tidak ada satu bangsa pun yang dapat berdiri sendiri, baik negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Perubahan identitas dan batas-batas negara-bangsa, menyebabakan munculnya sejumlah tantangan baru dalam semua sektor kehidupan. Yang dengan demikian, HMI sebagai organisasi kader diharapkan dapat mencetak manusia-manusia unggulan di masa depan, yang memiliki integritas dan kualitas yang tinggi, berupa: “Muslim, Intelektual dan Profesional”.
HMI sebagai organisasi kader, diharapkan dapat mencetak kader-kader unggulan dengan kualitas yang tidak diragukan. Semua itu baru bisa menjadi kenyataan, jika HMI bisa berwujud sebagai wahana pengembangan intelektual anggota-anggotanya. Menyadari akan arti keberadaan HMI sebagai wahana pembentukan watak dan kepribadian serta intelektual dalam membangun kecerdasan yang dilandasi oleh iman dan taqwa kepada Allah swt.
HMI sebagai fenomena sosial tidak akan terlepas dari pengaruh lingkungan global dalam bentuk interaksi sosial. Kehidupan sosial masyarakat selalu mengalami progres yang begitu luar biasa. HMI sebagai bagian dari sistem pranata sosial tersebut sepertinya kurang dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Kader-kader HMI sepertinya gagap dengan kemajuan dan perkembangan zaman tersebut. Padahal diera global, kemajuan teknologi informasi, teknologi cyber dan komputer, penguasaan bahasa asing, spesialisasi keterampilan dan bidang keilmuan, kurang mendapat tempat dihati aktivis organisasi ini. Padahal hal tersebut yang menjadi perhatian dunia belakangan ini.
HMI belum punya resep dan cara pengobatan yang jelas untuk dapat mengubah bahkan lebih sederhananya menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Bahkan HMI terkesan mengalami kebingungan dalam menempatkan diri secara tepat dalam perkembangan realitas kehidupan yang semakin kompleks. Kita masih berkutat pada pola-pola lama dan kering inovasi.
Demikian pula, dewasa ini, kita sedang menyaksikan, berkurangnya perhatian HMI pada peningkatan kapasitas intelektual hal ini disebabkan karena para praktisi HMI cenderung politic orientied. Orientasi menjadi politisi, menjadi penguasa, menjadi pejabat, dan seterusnya. Sangat jarang aktivis yang termotivasi untuk berkarya dan berprestasi. Padahal diera global, kualitas intelektual, kwalitas skill atau keterampilan, sangat penting. Kondisi diatas menunjukkan bahwa di tubuh HMI sedang bersarang berbagai penyakit, yang segera mungkin perlu dilakukan pengobatan dan rehabilitasi, sehingga HMI akan tetap hidup dan menonjol perannya dimasa depan.
Intelektual Profesional
Pengobatan yang nyata, atas kondisi di atas, adalah dengan kembali ke khitah HMI yang diperlihatkan dalam insan cita HMI. Kualitas insan cita HMI adalah merupakan dunia cita yang terwujud oleh HMI di dalam pribadi seorang manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan serta mampu melaksanakan tugas kerja kemanusiaan, yang secara singkat dapat dirumuskan dengan “Muslim-Intelektual-Profesional”. Slogan itu harus menjadi “spirit of life” kader-kader HMI dalam setiap lini kekaderan.
Muslim; HMI sebagai organisasi mahasiswa yang bernafaskan Islam, seharusnya menjadikan Islam sebagai jiwa dan pedoman dalam setiap pola pikir dan tindakan para kadernya. Dengan demikian Islam menjadi landasan gerak kader yang bersumber dari nilai-nilai Islam, dan bertekad menjadikan dirinya, sebagai muslim yang hakiki.
Intelektual: dicerminkan dari berpendidikan tinggi, berpengetahuan luas, berfikir rasional, obyektif, dan kritis. Sejak puluhan tahun silam HMI terkenal dengan organisasi intelektual dimana kader-kader yang ada didalamnya mempunyai kapasitas intelektual yang sangat tinggi, kaya akan konsep, terdepan dalam ide dan gagasan. Untuk itu kader-kader HMI sekarang harus tetap mempertahankannya. Penciptaan kondisi dan iklim intelektual yang akademis seperti menggiatkan kembali budaya diskusi, menulis , membaca, dan meneliti perlu dilakukan di lingkungan HMI.
Profesional; di-era global dewasa ini menuntut semua serba profesional. Keprofesionalan yang dimaksud adalah kader HMI sanggup berdiri diatas ilmu pengetahuan sesuai dengan ilmu pilihannya, baik secara teoritis maupun tekhnis dan sanggup bekerja secara ilmiah yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan yang ada.
Jika, jiwa profesional kader-kader HMI bisa diwujudkan, kelak akan memberi implikasi-implikasi yang sangat positif bagi kelanjutan perkaderan-kultural yang memberi nilai yang luar biasa dalam implementasi misinya untuk kemajauan ummat dan bangsa dimasa kini dan masa yang akan datang. Akhirnya, selamat berdiesnatalis HMI, semoga engkau tetap tegap berdiri dan berkiprah secara maksimal di tengah arus globalisasi yang tidak bisa dibendung.


http://www.fajar.co.id/read-20120203233243-hmi-mencetak-muslim-intelektual-profesional

Minggu, 05 Februari 2012 | 02:07:03 WITA | 209 HITS
HMI Harus Introspeksi Arah Gerakan

MAKASSAR, FAJAR -- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kini dianggap tak lagi menunjukan eksistensinya sebagai organisasi mahasiswa pengawal kabijakan dan perubahan. Penilaian ini disampaikan Prof Hamdan Juhanis dengan melihat kondisi HMI kekinian.
"Saya mencoba melihat HMI dari luar dan ternyata sangat mengecewakan. Semua orang bisa melihat, betapa HMI yang sekarang begitu gagal meneruskan cita-cita awal pendiriannya. Bahkan saya mengibaratkan HMI sekarang, laksana gajah besar yang tidak bisa lagi berdansa," kata Guru Besar Sosiologi UIN Alauddin itu saat menjadi pembicara pada Dialog Kebangsaan HMI Cabang Makassar di Redaksi Harian Fajar, Sabtu 4 Februari.
Menurut dia, HMI sekarang hanya besar secara jumlah tapi kecil secara peran. Lebih ironis, lanjut dia banyak yang malu bahkan malu-maluin menjadi anggota HMI.
"Cita-cita insan akademis sudah jauh panggang dari api," katanya.
Pembicara lainnnya, Prof A Pangerang Moenta lebih banyak memberikan semangat dengan berbagi pengalaman ketika menjabat pengurus HMI Kota Makassar.
Menurut dia, HMI lahir fokus tujuannya cuma dua, hal itu sejalan dengan kondisi awal mula lahirnya HMI. Katanya 65 tahun yang lalu, Jawa dan Yogyakarta dikuasai mahasiswa non agamis. Selain itu terpaan dari PKI masih kuat, sehingga dibentuklah HMI dengan tujuan bagaimana memeprtahankan kemerdekaan membangun nilai-nilai spritualisme islam di tengah generasi muda, khususnya mahasiswa.
"Sejalan berjalannya waktu, tujuannya itu bertambah yakni mempersiapkan gerasi agamis pelanjut bangsa," ungkap Kepala Biro Hukum Kemendikbud itu.
Selain itu, faktor penghalang yang membuat mandegnya HMI saat ini, kata Prof A Pangerang yakni pengaruh sistem yang berkembang saat ini.
"Sejak adanya sistem SKS di kampus, masa kuliah mahasiswa dibatasi sehingga secara langsung berpengaruh terhadap mahasiswa yang kurang berinteraksi dengan dunia luar. Otomatis kepekaan sosial mereka juga ikut tergerus," tambahnya.
Berbeda dengan dua pembicara sebelumnya, Natsar Desi yang juga tampil sebagai pemateri justru memberi semangat kepada mahasiswa yang hingga saat ini masih mau bergabung dengan HMI.
Kendati demikian, Natsar ingin agar semua anggota HMI agar mengintropeksi lembaga. Dengan melihat segala kekurangan HMI saat ini, dia mengungkapkan bahwa pasti ada salah dalam internal HMI.
"Mari kita sama-masa mencari karena yang pastinya ada yang salah. Apakah itu orang yang bergabung memang tidak mempunyai kompetensi atau malah sistem kaderisasi kita yang salah," pungkasnya.
Natsar Desi mengusulkan agar dalam internal HMI dilakukan ekspansi. "Jika tidak dilakukan ekspansi internal itu, maka inilah tanda-tanda HMI akan jadi sejarah. Selain itu, yang perlu dihindari yakni HMI dikendalikan eksternal. Makanya independensi etis mesti dijaga dengan baik," harapnya.
Beberapa peserta dialog kemarin yang merupakan pengurus cabang dan dan komisariat mengakui bahwa memang selama ini HMI mengalami masa yang mengkhawatirkan. (iad)



http://www.fajar.co.id/read-20120205020703-hmi-harus-introspeksi-arah-gerakan

0 komentar

Posting Komentar

Prof. Lafran Pane

PENDIRI HMI PENDIRI HMI

Foto LK I HMI UIC Jkt

KLIK IKLAN INI

About Me

HMI KORKOM UIC JAKARTA
Lihat profil lengkapku

Labels

http://artikelkomputerku.blogspot.com/2010/01/cara-membuat-banner-berjalan-di-blog.html

BACKROUND

Change Background of This Blog!


Pasang Seperti Ini